Thursday, March 24, 2011

SOAL PROTEIN, SUPLEMEN, PROGRAM LATIHAN

QUOTE :
ini adalah artikel yang ditulis oleh seorang Personal Trainer yang di US Olympic Training Center, Colorado Springs, USA. Semoga bisa membantu menambah pengetahuan Anda di bidang fitness dan kesehatan.

Pertama soal protein:

Apa yang baik? Yang baik, jika protein tersebut terdiri dari asam amino esensial
dan non esensial.

Mengapa? Karena tanpa asam amino esensial, asam amino non esensial tidak
dapat dicerna secara sempurna. Yang dibutuhkan orang sebenarnya asam amino yang
non esensial. Jadi jangan terbalik ya. Kenapa disebut asam amino esensial?
Karena perannya sangat penting (esensial), yakni untuk berfungsi sebagai katalis pada proses pencernaan asam amino non esensial.

Bagaimana mendapatkannya? Sebaiknya dari makanan sehari-hari yang murni,
seperti daging, telur, kacang-kacangan, susu, dll. Sebab tubuh manusia didesain untuk menyerap zat-zat makanan yang murni.



Your Ad Here

Kalau yang dikonsumsi merupakan zat kimia, maka efeknya jangka panjang sangat
merugikan. Zat kimia yang tersisa dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan,
melainkan akan disimpan dalam hati dan di kantong empedu. Lama kelamaan hati
akan kaku (sirosis) dan kantong empedu juga akan berisi batu. Pernah dengar
operasi pengambilan batu di kantong empedu ‘kan? Nah, itu akibat dari
bertumpuknya zat kimia di dalam tubuh. Kalau zat kimianya sedikit sekali,
cairan empedu masih mampu menetralisir. Kalau terus-terusan zat kimia
tersebut akan ditarik dan diamankan. Kalau di computer namanya di karantina
virusnya. Jadi racunnya nggak hilang, namun tetap di dalam badan. Kalau sudah
kebanyakan maka akan merusak tempat penyimpanannya. Makanya ada yang kantong
empedunya dipotong, hatinya kaku dan terserang kanker.




Yang termasuk zat racun adalah pewarna buatan, perasa buatan, obat-obatan,
dan zat-zat kimia yang kita makan atau minum tanpa sengaja (termasuk dihirup).
Jadi kalau orang makan obat, sebenarnya dia sedang menumpuk zat kimia di
dalam badannya. Lama kelamaan akan timbul penyakit lain. Makanya obat
sangat dibatasi penggunaannya, karena selalu ada efek sampingnya. Dan hal
itu pasti ditulis dalam kemasannya.

Obat sangat diperlukan manakala tubuh kita sendiri tidak mampu mengatasi
suatu penyakit. Nah, bagaimana mau meningkat kekebalan tubuhnya kalau
sedikit-sedikit minum obat? Mau sehat tapi minum obat. Antagonis ya? Atau
pendeknya, mau gedein badan (sehat sekalian) kok minum zat kimia? Logikanya
gimana?

Di sini (kebetulan saya lagi belajar di US Olympic Training Center, Colorado
Springs, maaf bukan pamer ya) para atlet angkat berat sekalipun tidak ada
yang makan-makan suplemen sembarangan? Semua makan makanan biasa. Untuk
mengkonsumsi vitamin aja mereka harus lapor ke Sport Science Department.
Kalau vitaminnya jelas, aman, natural, boleh dimakan. Kalau nggak jelas.
Dilarang. Makanya, makanan di sini top banget. Atlet tinggal pilih. Udah ada
tabel kalori dan kandungan gizinya di tiap makanan yang disajikan. Hasilnya,
atletnya hebat-hebat ‘kan?

Kapan sebaiknya minum protein? Sebaiknya setelah latihan beban. Kenapa?
Sehabis latihan beban banyak sel tubuh mati. Kalau jumlah protein yang diminum
sama dengan jumlah sel yang mati, otot-otot akan tetap massanya. Kalau lebih,
massa otot akan bertambah atau ukurannya bertambah. Tergantung macam latihan
bebannya. Kalau repetisinya banyak beban ringan, otot akan bertambah ukuran.
Kalau bebannya berat repetisi sedikit otot akan bertambah massa dan menjadi
lebih kuat. Jadi, otot gede bukan berarti kuat loh teman-teman.

Kalau habis minum protein tertentu kenapa efeknya langsung ngaruh? Lebih
bertenaga gitu. Berarti suplemen tsb mengandung stimulant. Perangsang syaraf. Dan berarti zat kimia. Sebab, protein itu dicernanya tidak sesegera mungkin. Sumber
energi yang pertama adalah karbohidrat yang tersimpan di dalam otot dalam
bentuk gula otot (glikogen). Untuk latihan jangka waktu sampai beberapa
menit atau jam sumber energinya adalah karbohidrat dan oksigen (disebut
latihan dengan energi aerobic).

Kalau latihan dilakukan secepat-cepatnya (bisa juga lari cepat atau menggangkat beban secara cepat dalam beberapa detik-bebannya berat) energinya bersumber dari anaerobic (energinya ATP – adenosine tri pospat gini aja nulisnya biar gampang ya). ATP itu asalnya dari gugusan 3 asam amino. Sumber ATP sangat terbatas dan dapat ditingkatkan dengan pola latihan aerobic dan anaerobic serta makan-makanan yang mengandung asam amino lengkap (esensial dan non esensial). Jadi keratin itu sudah ada dari sononya. Nggak usah disuplai juga udah ada dan cukup kalau kita berlatih secara seimbang. Apalagi kalau suplainya ternyata malah zat kimia. Tubuh kita ditipu syarafnya untuk menerima zat itu padahal sebenarnya malah merugikan tubuh itu sendiri di kemudian hari.

Kalau kita tidak lagi minum suatu suplemen dan tubuh menjadi lemas, artinya tubuh kita berbisik kepada kita “mas hentikan dong pemakaian suplemen ini, saya nggak kuat nih.” Jadi kita harus mendengar sinyal tubuh dengan baik. Tubuh kita itu diciptakan secara sempurna berikut sinyal-sinyal tertentu yang memberitahu kita. Tetapi kita jarang sekali mau dengar kan? Misalnya sakit kepala, itu kan sinyal ada yang ngga beres dari pola makan dan gaya hidup kita? Stop dan cari apa yang nggak beres. Jangan malah ambil tablet sakit kepala dan menipu syaraf kita bahwa seolah-olah “rasa sakit itu tidah ada alias hilang”. Padahal sumbernya sendiri nggak diapa-apakan, ya nantinya sakit kepala lagi. Bisa jadi lebih hebat. Makan obat lagi? Sakitnya akan lebih hebat lagi dikemudian hari.

Kalau dilihat dari jenis beban teman-teman, sumber energinya lebih ke energi aerobic (gula otot) dan anaerobic yang berbasis lemak. Kalau melakukannya sambil nahan napas kayak pelari 100 meter sumber energinya ATP. Jumlahnya sangat terbatas. Kalau disuruh lari sekali lagi catatan waktunya akan turun jauh. Karena cadangan ATPnya menurun.



Sedangkan protein yang ada akan diberikan ke sel-sel otot yang mati akibat latihan beban yang dilakukan. Bukan sebagi sumber energi. Protein memang mengandung Kalori tetapi bukan sumber energi sehari-hari. Protein hanya dipakai sebagai sumber energi manakala sumber energi yang lain udah habis. Misalnya, gula otot habis, orang akan lemas. Kalau nggak makan-makan karbohidrat, kemudian lemak akan dibakar pelan-pelan. Tubuh jadi lebih kecil. Setelah itu cadangan lemak menipis, maka kalori dari protein mulai dipakai dengan cara kanibal. Otot menjadi mati pelan-pelan karena memakan dirinya sendirinya.

Jadi kalau mau latihan, sebaiknya 3 atau 4 jam setelah makan karbohidrat. Supaya ada cadangan energinya. Sedangkan efek “kuat” setelah makan suplemen tertentu sebaiknya distop sekarang juga.


Suplemen:
Apa itu suplemen? Namanya suplemen, artinya tambahan. Kalau yang dimakan suplemen makanan ya artinya makanan tambahan. Bisa jadi yang dimakan mengandung gizi makro (karbohidrat, lemak, protein) dan gizi mikro (protein dan mineral). Kalau kita makan suplemen makanan berarti kita merasa kurang. Iya kan?

Nah, karena merasa kurang, bukan berarti terus minum suplemen sembarangan. Kalau pun terpaksa harus meminum suplemen, tipnya sebagai berikut:


1. Apa kandungannya? Natural atau kimia? Kalau natural itu mahal membuatnya sehingga harganya juga mahal. Tetapi kalau cuma harga mahal aja bukan jaminan. Soalnya kalau diimpor dari Negara amerika atau Negara lain ya pasti jadinya mahal. Karena buatnya mahal, maka banyak pabrik membuatnya dari zat kimia. Kalau disuruh milih, saya lebih suka minum susu sapi botolan dari Lembang dan telur serta tempe kedele murni untuk sumber protein tubuh saya. Dihitung-hitung harganya sama aja. Lebih enak lagi.

2. Siapa pembuatnya? Artinya pabriknya. Seberapa besar dia punya pabrik dan sumber zat pembuatnya apakah benar natural? Apakah sudah mencoba mencari tahu kualitas suplemen tsb dari jurnal-jurnal kesehatan di dunia? Kalau belum ya mulailah banyak menguak jurnal ilmiah teman-teman. Supaya kita lebih tahu informasi dan tidak memakan begitu saja kata instruktur atau salesman obat/suplemen.

3. Berapa tahun usia pabriknya? Punya sertifikat organic nggak? Kalau usianya sudah lama, punya sertifikat organic, bolehlah kita makan suplemennya. Pasti efek sampingnya kalau ada sangat kecil. Sebab organic.

4. Udah masuk depkes? Kalau udah nggak cukup hanya itu. Sebab, obat atau suplemen yang udah depkes belum tentu bisa masuk ke Negara maju. Cari yang masuk daftar FDA (foods and drugs administration-nya Amerika. Kalau di Australia atau Inggris saya lupa).
5. Pabriknya punya sertifikat good manufacturing practices standard nggak? Kalau punya, berarti dia lebih aman ketimbang pabrik abal-abal. Di Indonesia sebagian perusahaan obat dan suplemen adalah abal-abal. Semua pakai zat kimia.

Kalau menurut beberapa jurnal nutrisi. Nutrilite adalah salah satu yang terbaik. Jadi, karena saya nggak ngerti tentang apa-apa, maka saya ikut aja bahwa nutrilite adalah yang terbaik. Soalnya yang ngomong bukan pedagang nutrilite, bukan salesman, bukan MLM, tetapi jurnal nutrisi yang saya baca dan film di Discovery Channel yang saya tonton. Kalau udah urusan masuk ke Discovery Channel, bukan bicara duit kayak iklan di teve-teve kita. Tetapi bicara tentang sejarah dan kualitas dari sebuah penemuan. Judulnya, the
Quest Of Nutrition. Makanya keluarga saya semua pakai nutrilite. Juga para atlet yang saya tangani salah satunya Fahmy Fachrezzy.


Program Latihan:

Soal otot agar “kering” (kuat tapi tidak terlihat gembung) itu tergantung programnya. Saya mengerti bahwa banyak fitness center jualan pelatihan otot dan kesegaran. Namun masih sedikit yang betul-betul mengerti bagaimana menerapkan program latihan untuk tujuan tertentu. Soalnya, mereka kan tadinya belajar dari orang yang tadinya belajar dari orang yang tadinya belajar dari orang. Mengerti maksud saya? Jadi sumber belajarnya sendiri belum tentu bener. Saya juga belum tentu bener teman-teman. Makanya saya
belajarnya sampai ke mana-mana supaya dapet yang bener.


Jadi, kalau programnya dibuat asal-asalan ya nggak bisa dong. Otot orang itu kan spesifik. Ada otot yang jenis untuk olahraga kecepatan dan ada yang jenisnya untuk olehraga kekuatan. Setiap jenis latihan juga spesifik. Semua harus match gitu. Jadi program latihan memang kelihatannya mudah asal angkat. Makanya banyak personal trainer baru yang basicnya aja belum bener udah pada ngajar. Saya sangat trenyuh dalam hal ini.

Sekian dulu teman-teman. Semoga bermanfaat.